Thursday, September 27, 2012

bukan puisi - kuingin kembali -

kembali kau kukung bebas ini ... kembali kau rengkuh pilihan ini ... kembali kau gerakan tali pengikat sendi ini....
ingin kujalani hidup ini dengan penyesalan yang kuambil sendiri....
maka, pada maha kubertanya ... pada maha kumeminta ... pada maha kubercerita....
sunyi kudapat ; bisu kuterima....

dan tak ingin kudurhaka ... karena surgaku di telapaknya....
dan tak ingin kunestapa ... karena doa untukku di bibirnya....

dan aku tak ingin lagi dan lagi dan lagi....
maka detak ini harus kuhenti....
ketika surga kukhianati...

maka, pada maha kuingin kembali....

28092012
00:16
Renee

Wednesday, September 19, 2012

Coming Soon - Antologi Qi Xi

Antologi Qi Xi adalah Kumpulan Cerita Pendek para finalis lomba Qi Xi di group kepenulisan Cersil De Jia yang diadakan bulan Agustus 2012 lalu (lupa tanggalnya) *dijitak*

QiXi itu Chinese Valentine, jadi ketebak dong 7 cerita itu berkisah tentang apa? YUP, tentang CINTA yang ber-setting di China.... Eits jangan salah..., di Antologi QiXi ini, nggak semua kisah cinta-nya menye-menye. Banyak banget varian kisah cinta unik di dalamnya (promosi dengan jujur). Ada kekuatan cinta yang mampu membangkitkan seseorang dari kematian demi melindungi yang dicintainya, ada kisah-kisah petualangan yang bermuara di hati, ada tentang penantian seorang kekasih beratus-ratus tahun lamanya.

Banyak deh pokoknya, yang pasti nggak bakal rugi beli bukunya. Tunggu tanggal terbitnya.... :D


*saya nggak bisa bikin review atau apalah jadi maaf kalo ngasal gini*

Harga Antologi QiXi - PreOrder Rp.40.000
Yang mau pesan, silahkan hubungi saya di tylba.madowl@facebook.com 

BURUAN PESAN MUMPUNG MASIH PREORDER!!!

Tuesday, September 11, 2012

Menulis a la Burung Hantu penjaga portal #[1]

Harrooo... I'm back... Anyhooo, sekali-sekali posting seriusan yuuu ah....

Here we go....

Bisa dibilang kalau aku itu 'seorang newbie' alias 'pemula' di dunia tulis menulis Indonesia. YUP! Sangat pemula, jangankan novel yang sudah terbit, menang lomba menulis pun aku tak pernah.
Walau NOL prestasi, hal itu nggak menyurutkan niatku untuk terus belajar menulis.

Ya, menulis itu juga harus belajar. Nggak semudah nulis sms di ponsel atau status nggak jelas di facebook dan twitter. Bagiku, menulis TIDAK sesederhana ulangan mengarang pelajaran Bahasa Indonesia di bangku Sekolah dulu. Menulis cerita, artikel, status, dan segala macamnya itu butuh komitmen, pertanggungjawaban yang besar, dan proses yang rumit.

Selama beberapa bulan menggeluti menyelami dunia tulis-menulis, aku banyak dapat pelajaran-pelajaran penting berharga dari para senior author di sini.... Mulai dari proses awal menulis sebuah cerita yang nggak boleh sembarangan, sampai tahap editing EYD


Ini tips proses awal menulis cerita yang sudah berhasil kucuri kudapat dari para senior author yang sudah kusesuaikan dengan diri sendiri: 


Menulis a la Burung Hantu penjaga portal #[1]



Pertama, imajinasi..., menurut KBBI, imajinasi adalah bla bla bla bla... Okay, I will not go there! Cari sendiri deskripsi imajinasi itu apa di KBBI.

Sebelumnya, harus disadari kalau setiap individu memiliki imajinasi yang berbeda-beda. Pemahamanku tentang 'seonggok upil' pasti berbeda dengan kawanku. Itu jelas, karena kami memiliki selera yang berbeda tentang 'upil'. Kalau menurutku 'upil' itu enak untuk dikunyah, dan kawanku bilang 'upil' itu bau. Nggak ada yang salah, kan? Bisa saja aku dan kawanku berdebat sampai mulut kami berbusa, atau bahkan bunuh-bunuhan. Tetap saja, point-nya tidak ada yang salah atau benar. Karena itu tadi, setiap individu memiliki imajinasi yang berbeda-beda. *mulai oot*

Dalam menulis cerita, imajinasi adalah unsur "TER-penting". Tanpa imajinasi, seorang penulis hanyalah "sekadar menulis". 

TERUUUUSSSSSSS, bagaimana caranya memancing imajinasi? Coba bayangkan, lalu tanyakan. 

Pertanyaan yang mudah bisa dimulai dari, 'Bagaimana kalau (insert random word here)?'

Contoh pertanyaan pemancing imajinasi: 'Bagaimana kalau upil warnanya biru?' 
Carilah jawabannya!

"Terus ka, setelah tahu gimana kalau upil itu biru?"

Ya tanya lagi, "Kenapa upil itu bisa biru?" Lalu cari lagi jawabannya, and so on, and so on..., *mulai oot lagi*

Setelah sudah terkumpul jawaban-jawabannya, SUSUN!!!

Sudah paham, kan? Kenapa imajinasi itu penting? Belum? Coba gunakan imajinasi-mu untuk memahami.
*digampar pembaca*


After imagination, comes Idea...,

Kedua, ide,
yang namanya mencari ide itu, susahnya bukan main. NGGAK gampang sama sekali. Apa yang menurut kita 'ide baru' belum tentu menurut orang sama. Kemungkinannya hanya 0.00000000000000001% [menurut statistik asal versi Renee] kalau 'ide' kamu itu adalah 'ide' yang belum pernah dicetuskan oleh orang. 

Bagaimana menanggulanginya? Tentu saja dengan bumbu narasi yang indah dan tidak pasaran. 


Idenya: Budi sedang menangis di teras rumahnya karena melihat Ani selingkuh.  
Ide setelah dibumbuiTubuh Budi yang layu bersandar pada tiang beton di selasar depan rumahnya. Gemerisik daun jambu yang tertiup angin menyahuti isak pilu tangis pemuda yang hatinya tersayat. Kilasan memori akan kekasihnya yang sedang bersenda gurau mesra dengan pria lain, membuatnya tak dapat menghentikan derasnya airmata di pipi. Sulit bagi Budi untuk mempercayai kenyataan perih kalau Ani -gadis yang begitu dicintainya- berkhianat.



Sudah paham, dong? Good!


Lanjut ketiga, research!!!
Research atau Riset juga penting perannya dalam menulis cerita. Ide nggak akan kuat tanpa riset yang jelas. Kalau membahas tentang 'upil' dalam cerita, penulis wajib tahu seluk-beluk tentang 'upil' sampai sudut-sudut tergelap dari 'upil' itu. Kalau sampai nggak tahu, bisa fatal akibatnya.

Kenapa FATAL? Gini, misalnya ada seorang pembaca yang bertanya: "Author, upil itu apa?"  Jawabannya memang mudah, "Hai cyyyn, upil itu adalah kotoran di dalam hidung." Okay! Itu pertanyaan yang memang mudah dicari jawabannya. 
Tapi kalau misalnya ditanya: "Author, gimana proses terjadinya upil?" JEGGGER!!! Matilah si Author kalau nggak bisa menjawab. Dan jangan harap si Author ini diizinkan untuk menjawab secara asal seperti, "Duh, nggak tau cyyynnn, mungkin hidungnya p*p kali yaaa." [Author kayak gini wajib digampar!]


Jadi RISET-lah selengkap dan sedalam-dalamnya, walaupun hasil riset itu hanya "sekadar" jadi coretan di binder kamu.
Woooyyy, mendapatkan tambahan pengetahuan itu kan nggak ada ruginya...!!! *ngga santai*



Setelah melalui proses pertama, kedua, dan ketiga, proses keempat ini pun nggak kalah penting. Yang keempat adalah drafting! 



Drafting itu kalau menurutku menuliskan point-point penting penunjang cerita. Aku nggak akan jelasin secara detail drafting itu apa, karena aku sendiri nggak pandai dalam hal jelas-menjelaskan, silakan tanya om gugel untuk mendapatkan pemahaman kalian sendiri..., tapi aku akan memberi bocoran drafting gayaku. 


Baiknya kita gunakan si Budi dan upil dalam contoh ini. Aku akan memberi contoh drafting cerpen a la Renee,



Kita sudah tahu kalau si Budi patah hati, lalu ada si upil biru, terus bagaimana menyambungkannya menjadi sebuah cerpen? Gampang!
Pertama yang biasa kulakukan adalah menentukan jumlah kata dalam cerpenku. Misalnya saja cerpenku 2500 kata. Dari 2500 kata, aku akan potong jadi 6 part dengan kerangka:


  1. 150 kata untuk pembukaan - part
  2. 500 kata - part 2
  3. 500 kata - part 3
  4. 500 kata - part 4
  5. 700 kata - part 5
  6. 150 kata untuk penutup - part 6

Lalu apa point yang harus diisi dalam part-part tersebut? Terserah!!! Yang pasti, unsur utama dalam cerita itu adalah 'Latar Belakang Kisah' 'Perkembangan Karakter' dan 'KONFLIK' [cmiiw] Tanpa ketiga unsur ini, yang jelas cerita nggak akan seru!!! Sebuah cerita bisa saja dimulai dengan konflik duluan, bisa juga dibikin konflik gantung asal perkembangan karakternya bagus, bisa jadi latar belakang kisah berujung pada konflik berkepanjangan dan bikin karakternya berkembang *NGAWUR SANGAT*

contoh lagi saja deh, biar gampang: 
~Budi, Ani dan upil biru~
  • part 1: Diawali dengan manisnya kisah Budi dan Ani, 
  • part 2: Mulailah dengan ketidaksukaan Ani pada upil biru si Budi.
  • part 3: *di sini risetmu digunakan* Kenapa upilnya si Budi itu biru, dan apa efeknya ke Budi.
  • part 4: *koflik* Budi lihat Ani selingkuh sama Cowok lain karena Budi upilnya biru, Budi berantem sama cowok barunya Ani. Namun Ani tetap memilik cowok tanpa upil biru. Ani dan Budi pun putus.
  • part 5: Budi berusaha mengenyahkan upil birunya, dan tak berhasil. Akhirnya Budi berusaha meyakinkan Ani kalau upil biru Budi membuatnya lebih keren dari cowok barunya Ani. 
  • part 6: Ani bisa menerima kembali Budi dan upil biru-nya, mereka pun hidup bahagia selamanya. Terima Kasih Klinik tongseng..., *digerus*

Kira-kira seperti itulah pokoknya. Sudah mengerti dong? Bagus!

Sekarang, waktunya untuk kelima, yaitu TULIS CERITAMU!!!
Nggak perlu mikirin yang lain, TULIS saja sebisamu. Selesaikan narasi dan dialog di setiap part-nya, sesuaikan dengan target kata di draft. Selesaikan dulu cerita 2500 kata-mu. Kelihatannya mungkin mudah membuat cerpen 2500 kata itu, tapi percayalah, percayalah!!! Kalau itu bukan hal yang mudah, bagiku


Untuk sementara, segini dulu. Proses selanjutnya akan kubahas dalam posting-an lain.... Semoga tips ini berguna. 

Ingat! Menulis yang baik dan benar itu KEREN!!! 




-To be Continue-

*terbang dengan keren*